Materi Pengertian dan Unsur Seni Musik
Seni musik adalah cabang seni yang menggunakan media bunyi atau suara untuk menyampaikan karya yang diusungnya. Namun, meskipun terdengar terbatas dalam getaran atau suara, dalam kenyataannya seni musik melibatkan pikiran dan perasaan manusia pula.
Seperti dalam pendapat Djohan (2016) bahwa definisi seni musik adalah produk pikiran yang disalurkan melalui elemen vibrasi (getaran) dalam bentuk frekuensi yang ditransformasi secara neurologis di dalam pikiran melalui berbagai unsur pokok pembentuknya seperti suara, nada, dan melodi.
Unsur unsur seni musik adalah bagian-bagian yang membentuk karya musik menjadi suatu kesatuan komposisi nada atau bunyi yang dapat dikatakan musik. Bunyi atau suara yang tidak diaransemen belum tentu menjadi musik jika tidak memperhatikan unsur dan cara menyusunnya.
Menurut Jamalus (1998, hlm. 7) Unsur seni musik terbagi menjadi: 1) unsur-unsur pokok, meliputi: irama, melodi, harmoni dan bentuk atau stuktur lagu; 2) unsur-unsur ekspresi, meliputi: tempo, dinamik dan warna nada.
Namun, sebetulnya unsur-unsur ekspresi sering disebut sebagai prinsip seni musik pula. Mengapa? Karena unsur ekspresi mengacu pada cara seorang komposer atau musisi menyajikan unsur pokok yang berarti bisa disebut sebagai acuan kebenaran, paham yang diambil, atau: prinsip.
Katakanlah unsur pokok adalah bata yang membentuk suatu dinding (musik), sementara unsur ekspresi adalah tata cara menyusun bata agar menjadi kokoh. Berikut adalah penjelasan dari unsur dan prinsip seni musik.
Unsur-unsur pokok yang membentuk musik adalah sebagaimana yang akan dijelaskan di bawah ini.
Suara adalah unsur paling dasar dari seni musik. Menurut Djohan (2016, hlm. 10) suara adalah perubahan getaran udara yang memiliki panjang gelombang maupun periode dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik dapat dibagi menjadi: tala (tinggi nada), durasi (berapa lama suara dikeluarkan), intensitas, dan timbre (warna bunyi).
Pembagian suara ke dalam frekuensi tertentu disebut dengan nada. Nada adalah satuan terkecil dari seni musik yang dapat dibagi-bagi ke dalam tinggi redahnya menurut frekuensi maupun jarak relatif nada patokan. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada terdiri dari: tangga nada mayor, minor, dan pentatonik.
Melodi adalah rangkaian tinggi rendahnya nada yang berbunyi atau dibunyikan secara berurutan. Seperti yang dikemukakan oleh Jamalus (1998, hlm. 16) bahwa melodi adalah susunan atau rangkaian nada dengan getaran teratur yang terdengar berurutan dan mengungkapkan suatu perasaan atau pikiran.
Irama adalah pengulangan urutan rangkaian gerak dalam suatu komposisi musik yang teratur sehingga terdengar indah/estetis atau memberikan dampak tertentu pada pendengarnya.
Merupakan ketukan atau ayunan berulang-ulang yang datang secara teratur dalam waktu yang sama. Birama ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 6/8, dst.
Angka pertama sebelum garis miring adalah pembilang yang menunjukkan nilai ketukan pada tiap birama, sementara angka di belakang garis miring berarti penyebut yang menunjukkan nilai notasi dalam satu ketukan.
Tangga nada atau struktur adalah urutan berbagai nada yang disusun membentuk tangga. Terdapat dua tangga nada, yakni tangga nada diatonik yang terdiri dari 7 nada dengan 2 jenis jarak (1/2 dan 1), dan tangga nada pentatonik yang terdiri dari 5 nada pokok.
Satu tangga nada memiliki satu nada dasar yang diikuti oleh nada lainnya yang lebih rendah atau tinggi dengan pola interval tertentu dan membentuk ciri khas khusus.
Harmoni adalah paduan nada yang ketika dibunyikan bersama-sama akan menghasilkan bunyi yang selaras/harmonis (Miller dalam Bramantyo, hlm. 48). Elemen harmoni seperti itu disebut dengan interval, terdapat elemen lain dari harmoni, yakni akor. Akor berarti harmoni yang bekerja dengan cara mengiringi melodi.
Sering diibaratkan bahwa harmoni menyusun keterpaduan seni musik secara vertikal, sementara harmoni menyelaraskan komposisi secara horizontal. Dalam seni musik, harmoni merupakan keselarasan paduan bunyi (contohnya: menyelaraskan beberapa melodi).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa unsur pokok di atas adalah bagaimana bentuk atau wujud dari unsur musiknya. Sementara itu, prinsip seni musik adalah cara membawakan wujud atau unsur pokok yang telah dijabarkan di atas.
Prinsip atau unsur ekspresi dalam musik meliputi tempo atau tingkat kecepatan musik, dinamika atau tingkat volume suara, keras lembutnya suara dan warna nada atau timbre yang tergantung cara memproduksi suaranya.
Berikut adalah beberapa prinsip atau unsur ekspresi dan bisa pula dikatakan kelanjutan dari unsur-unsur seni musik di atas.
Tempo adalah bagaimana kecepatan birama lagu dibawakan. Menurut Miller dalam (Bramantyo, hlm. 24) tempo ialah istilah bahasa Itali yang artinya waktu, di dalam seni musik tempo menunjukkan kecepatan. Macam-macam tempo meliputi:
Dinamik adalah kuat atau lemahnya penyajian bunyi (Soeharto, 1992, hlm. 30). Dinamik merupakan kekuatan bunyi yang memainkan peranan besar dalam menciptakan ketegangan atau tensi musik.
emakin keras musik semakin kuat tingkat ketegangannya (dynamic tension). Sebaliknya, semakin lembut maka semakin lemah tingkat ketegangannya (Miller dalam Bramantyo, hlm. 81).
Macam-macam dinamik menurut Miller (hlm. 80) yakni:
Timbre adalah kualitas atau warna bunyi atau mudahnya ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam. Timbre yang berbeda dapat dihasilkan oleh cara memproduksi nada atau bahan sumber bunyi yang berbeda-beda pula (Jamalus, 1998, hlm. 40).
Guru Bahasa Inggris, Seni Budaya, Dasar Desain Grafis, dan Sistem Komputer. Pembina Paduan Suara, Admin Web dan Media Publikasi SMK Tamtama Karanganyar.